Sabtu, 11 Desember 2010

Meski




Meski Dihujat, SID Tetap Kuat
Superman Is Dead (SID) beranggotakan Bobbykool, Ekarock dan Jerinx. Mereka mengaku sudah 'kenyang' dengan segala hujatan dari masyarakat.

SID sudah merasakan pahit-manis selama malang melintang di dunia musik. Mereka juga sempat diterpa isu negatif hanya karena memutuskan keluar dari band Indie dan masuk ke sebuah label di tahun 2003.

Karena hal inipula SID pernah dianggap pengkhianat dan melacurkan diri demi uang, karena dianggap telah membuang unsur-unsur idealis sebuah band Indie.

"Karir kita melalui proses yang sangat panjang mulai dari tahun 1995 dan sudah 15 tahun lamanya. Banyak sekali suka dan dukanya. Bisa dikatakan dari 15 tahun berkarir, baru dirasakan hasilnya dua tahun belakangan ini," ujar Babykool yang ditemui di bilangan Kebun Jeruk, 29 Oktober 2009.

Jerinx menambahkan," Selain itu banyak orang bilang, SID apaan tuh band punk, band yang kurang liar, kita ngalamin yang namanya dikejar-kejar, dilempar pakai air kencing, dilempar botol, pokoknya semua hal-hal yang menjurus bahaya pernah kita alami."

Banyaknya tantangan, rintangan dan cobaan yang menghadang, justru membuat SID makin kuat. Terbukti dari formasi personil yang selama 15 tahun tak pernah berubah. "Kecintaan kita terhadap musik yang membuat kita tetap bertahan sampai sekarang," imbuh Jerinx lagi.

wow

Band asal Bali yang punya idealisme kuat, Superman is Dead bakal siap-siap buat main di Vans Warped Tour, selama Juni 2009. Mereka bakal tur keliling Amerika yang sudah jadi impian mereka sejak lama.

Personel SID yang terdiri dari Bobby Kool (Vokal), Eka Rock (Bass) dan Jrx (drum) mengaku kalau apa yang akan mereka jalankan hasil dari kerja kerasnya selama ini dalam bermusik.
Proses SID bisa terdaftar di Vans Warped Tour berawal ketika mereka mendapat undangan dari Mastra Production yaitu event organizer dari Philadelphia untuk konser keliling Amerika pada Juni 2009. Untungnya, jadwal tur itu pas dengan berakhirnya tur From Bali With Rock.

Warped adalah tur konser tahunan yang diadakan oleh Vans. Sejumlah band skate punk dikumpulkan beraksi di atas panggung. Yang merupakan band langganan event ini antara lain Green Day, Blink 182, Sum 41, Rancid, NOFX, Bad Religion, dan Agnostic Front.

Kini Superman Is Dead akan bersanding dengan nama-nama besar itu. SID akan menjalani tur bersama Warped Tour ke-11 kota. Selain bersama Warped Tour, SID juga sudah menjadwalkan beberapa penampilan lain di beberapa tempat di Amerika.

Penjelajahan SID ke AS ini merupakan rangkaian dari program From Bali with Rock American Tour 2009 milik SID yang dirancang dan dijalankan oleh Mastra Production Philadelphia and Outsiders Inc. "Kita senang bisa mendapatkan kesempatan seperti ini. Ini adalah impian kami sejak lama," ungkap Bobby.

Sebelum berangkat ke Amerika, Bobby dan kawan-kawan sempat unjuk aksi di sebuah akfe di kawasan Kemang, malam ini. Di sela persiapan, INILAH.COM berbincang dengan mereka. Inilah petikannya:

Bisa main di Amerika, bagaimana ceritanya?

Superman is Dead (SID) mengirim e-mail ke manajer NOFX, Kent Jamieson, yang kebetulan banget pernah nonton saat kami manggung waktu jadi opening NOFX di Bali. Lalu Kent mempromosikan SID ke boss/founder Vans Warped Tour, Mr Kevin Lyman. Memang sudah rezekinya SID, dia langsung setuju SID ikut Vans Warped Tour.

Sejak bermusik kami memang bercita-cita bisa bermain di Amerika. Dan akhirnya impian itu bisa kesampaian. Mungkin ini adalah buah dari perjuangan kita selama bertahun-tahun. Kita bermain musik secara serius dan total. Dari indie sampai major. Meski di major kita tetap bisa menjaga idealisme.

Wah, bisa membanggakan Indonesia juga, dong?

Ya dan itu memang intinya. Kami senang, ada pemusik dari Indonesia bisa tampil di sebuah ajang festival internasional. Nah jadi kebanggaan bukan sekadar buat kami, tetapi
juga buat nama Indonesia. Mudah-mudahan kami bisa mengharumkan nama Indonesia di Amerika nanti.

Kebanyakan masyarakat Amerika berpikir bahwa Indonesia adalah negara yang konservatif. Kita ingin kasih tahu bahwa Indonesia itu negara yang open minded, tempat yang menyenangkan. Di mana semua ras bisa hidup berdampingan dengan damai.

Apa yang akan dipersiapkan untuk konser di sana?

Rencananya kami akan konser diiringi musik gamelan. Namun, serunya alat musik tradisional itu akan dimainkan oleh orang Amerika. Yang paling utama bagi kami adalah adalah memperkenalkan diri sebagai orang Bali, Indonesia.

Kita nggak terlalu etnik banget karena kita memandang Indonesia itu sangat beraneka ragam. Jadi kita nggak mau kalau cuma Bali aja. Kami akan memperkenalkan kultur Indonesia.

Pilihan lagunya?

Ya, lagu-lagu kami sejak dari dulu sampai yang baru akan kami bawakan. Kemungkinan nanti nyanyi lagu berbahasa Inggris. Agak kebingungan memilih lagu. Gimana mereka bisa excited dengan band Indonesia.

Dalam konser tersebut, kami memang tak hanya ditonton oleh warga Indonesia. Tapi antusias justru datang dari pada penonton asli Amerika

Di Amerika konser di mana saja?

Kami memang tidak hanya menggelar satu konser tur, di negeri Paman Sam itu. Kami juga akan menggelar dua konser tur. Yang pertama adalah 'SID Rock a Bali American Tour Gigs' digelar di enam kota. Sebanyak 11 kota lainnya ditambahkan dalam konser tur 'Warped Tour 2009'.

Menantang


Superman Is Dead Berdiri Menantang!
Band Superman Is Dead kembali menjadi bahan pembicaraan publik. Mereka berhasil menggeser popularitas band-band pop melayu mainstream di situs Facebook.

Band pop masa kini yang notabene penjualan album dan ring back tone (RBT) laris manis di pasaran, ternyata belum tentu dapat meraih dan menarik perhatian publik serta penggemar fanatiknya pada situs jejaring sosial terpopuler tersebut.

Superman Is Dead, atau disingkat SID, terbukti berhasil mengumpulkan 1,373,229 penggemar pada situs Facebook. Angka yang tergolong fantastis dan di atas rata-rata untuk seukuran band yang tetap bertahan dari godaan pasar musik mainstream selama bertahun-tahun, serta tetap setia mengibarkan bendera dan menabuh genderang punk rock.

Band pop yang tengah berkibar saat ini semacam ST12 hingga detik ini hanya berhasil mengumpulkan 188,092 penggemar di situs Facebook, Diikuti Hijau Daun dengan 49,198 penggemar, Armada 639,167 penggemar, Radja 11,157 penggemar, D' Bagindas 36,495 penggemar, dan Wali dengan 23,419 penggemar. Laku di pasaran bukan jaminan populer di ranah maya.

"Menurut gue sih ini fenomena yang nggak aneh. Karena SID cukup lama tergabung dengan major label, otomatis dipromosikan secara luas oleh major label. Apalagi rilisan-rilisannya cukup diminati masyarakat," jelas Harlan Boer atau yang lebih dikenal dengan nama Bin, sang A&R label Jangan Marah Records.

Lebih jauh Bin menjelaskan, SID termasuk band yang sudah duluan besar namanya sebelum ada situs Facebook. Jadi, Facebook berguna sebagai sarana promosi 'lanjutan' setelah berpromosi di media-media massa konvensional.

"Kurang lebih seperti fenomena presenter-presenter TV dengan jumlah follower Twitter yang begitu banyak. Masyarakat pengguna Facebook dan Twitter sudah kenal mereka duluan sebelum Facebook dan Twitter lahir," tutur Bin.

Jadi, kata dia, begitu mereka bergabung dengan Facebook dan Twitter, orang-orang sudah aware siapa SID. Fungsi jejaring sosial bagi SID saat ini berbeda dengan fungsi internet ketika mereka baru merilis EP mereka bersama Spills Records.
Dulu SID menggunakan mailing list internet untuk memperkenalkan siapa mereka. "Kalau sekarang mereka memakai internet lebih ke arah untuk me-maintain nama mereka," tambah Bin.

Menurut Bonny Sidharta, sang pencabik bas band metal Deadsquad dan Raksasa, pencapaian SID ini sangat fenomenal.

"Mereka tidak berada di wilayah mainstream. Gue tahu banget tidak gampang untuk mendapat kepercayaan seperti itu. Untuk sebuah band yang ada di luar kuping mainstream sih buat gue mereka itu dahsyat. Kalo patokan ke band-band pop melayu jelas yang nonmelayu lebih punya pasar," jelas Bonny.

Ia menjelaskan, di kalangan melek internet, fans-fans pop melayu itu tidak ada yang loyal. Mereka terbiasa nonton ajang pertunjukan musik yang diadakan sponsor tanpa mengeluarkan uang. "Berbeda dengan band-band komunitas. Dan SID, sebesar apapun buat gue, mereka tetap band komunitas dengan fans yang loyal,” ungkap Bonny.

Superman Is Dead adalah band pionir punk rock asal Bali yang lahir dan dibesarkan di kawasan Kuta. SID digawangi tiga pemuda tampan dengan attitude khas mereka, yaitu Bobby Kool (vokal, gitar), Eka Rock (bas dan backing vokal), dan Jerinx atau lebih dikenal dengan Jrx (drummer).
Revolusi three-chords SID sukses merasuki jiwa anak muda di seluruh belahan tanah air. SID berusaha memberikan jawaban dari teriakan dan protes sumbang kaum muda.

Disaat media elektronik berlomba-lomba menayangkan gelombang invasi pop yang seragam, SID tetap berdiri dengan gagahnya tampil diseluruh media dengan mengusung genre punk rock yang di padu dengan outfit rockabilly, tanpa mengurangi ciri khas mereka sedikit pun.
Bermula pada 1995 di Bali, lalu di tahun-tahun berikutnya mereka mulai menghantam dan mendobrak sejumlah pemikiran ortodoks dan mekanisme industri musik Tanah Air. Konsistensi yang patut diacungi jempol serta sikap yang kuat melandasi perjalanan Superman Is Dead.

Pandangan miring tentang mitos kebrutalan punk rock perlahan sirna di tepis oleh sisi edukatif Jerinx dan kawan-kawan. Mereka memberi pesan sederhana bagaimana cara menikmati hidup dengan sebaik-baiknya, dan berusaha mempersatukan segala perbedaan di bawah bendera perdamaian dan musik